
Serangan jantung usia muda kini menjadi perhatian serius di dunia kesehatan. Meskipun faktor usia tetap menjadi salah satu risiko terbesar serangan jantung, kasus ini tidak lagi terbatas pada lansia di atas 50 tahun. Dalam beberapa tahun terakhir, serangan jantung usia muda, terutama pada individu di bawah 40 tahun, mengalami peningkatan signifikan. Perubahan gaya hidup yang kurang sehat, seperti pola makan tidak seimbang dan kurang aktivitas fisik, menjadi pemicu utama. Selain itu, meningkatnya kasus diabetes tipe 2 pada generasi muda turut memperbesar risiko terjadinya serangan jantung di usia yang lebih dini.
Selain diabetes, kolesterol tinggi dan hipertensi juga menjadi faktor utama pemicu serangan jantung usia muda. Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri (aterosklerosis), yang menghambat aliran darah ke jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung. Kebiasaan seperti konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan trans, kurang olahraga, serta merokok sering kali menjadi penyebab utama tingginya kadar kolesterol pada orang muda.
Sementara itu, hipertensi atau tekanan darah tinggi memberikan tekanan berlebih pada dinding pembuluh darah, yang lama-kelamaan dapat merusak arteri dan memicu serangan jantung. Gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan tinggi garam, stres berkepanjangan, dan kurangnya aktivitas fisik, merupakan kontributor signifikan terhadap hipertensi pada generasi muda.
Kombinasi dari faktor-faktor ini membuat risiko serangan jantung usia muda semakin meningkat, bahkan pada mereka yang secara fisik terlihat sehat. Oleh karena itu, deteksi dini dan pengendalian kadar kolesterol serta tekanan darah sangat penting untuk mencegah komplikasi serius di kemudian hari.
Baca juga : Apa Itu Terapi Diabetes Tanpa Obat? Panduan Lengkap untuk Pemula
Tips Pencegahan Serangan Jantung Usia Muda

Kabar baiknya adalah serangan jantung dapat dicegah dengan langkah-langkah sederhana namun efektif. Berikut ini beberapa tips penting yang dapat Anda terapkan untuk melindungi kesehatan jantung sejak dini:
1. Pola diet sehat
Pola diet sehat membantu menjaga kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah tetap stabil, sehingga melindungi pembuluh darah dari kerusakan. Gula darah tinggi dan tekanan darah tinggi dapat mempercepat pembentukan plak kolesterol, yang jika membesar, dapat menyumbat aliran darah dan menyebabkan serangan jantung. Karena sering terjadi tanpa gejala, serangan jantung kerap disebut “silent killer.”
Mengurangi karbohidrat sederhana seperti gula, serta mengonsumsi makanan kaya serat (sayur dan buah) dan lemak sehat (ikan, kacang-kacangan, minyak zaitun), dapat melindungi jantung. Diet Mediterania, yang fokus pada bahan makanan segar dan bergizi, adalah salah satu pola makan terbaik untuk menjaga kesehatan jantung.
- Kacang-kacangan dan minyak zaitun yang kaya akan lemak sehat
- Meningkatkan konsumsi buah-buahan dan biji-bijian utuh yang kaya akan serat
- Mengonsumsi ikan sebagai sumber lemak sehat dan pengganti daging merah
Makanan yang perlu dihindari karena dapat merusak kualitas darah dan pembuluh darah sehingga meningkatkan risiko serangan jantung adalah makanan dengan kandungan gula yang tinggi, minuman beralkohol, dan minyak sayur seperti minyak kanola. Memperhatikan jumlah asupan kalori dengan membatasi frekuensi makan juga penting dilakukan.
2. Rutin melakukan aktivitas fisik
Olahraga dan tetap aktif setiap hari sangat penting untuk mengontrol tekanan darah dan mencegah serangan jantung. Sesuai dengan anjuran organisasi kesehata dunia atau WHO, olahraga dianjurkan setiap minggu dengan jumlah waktu 150 menit, minimal dalam bentuk olahraga aerobik seperti senam, bersepeda, dan joging. Selain membantu untuk mengontrol tekanan darah, olahraga juga penting untuk menjaga berat badan yang optimal. Tetapi olahraga berlebihan tanpa waktu istirahat yang cukup setiap harinya juga dapat berdampak buruk terhadap tubuh. Beberapa penelitian membuktikan bahwa melakukan olahraga berat setiap harinya dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan jantung pada usia lanjut. Sama halnya seperti obat, dosis olahraga yang cukup akan memiliki efek yang baik untuk tubuh, sedangkan dosis berlebih dapat merusak tubuh.
3. Hindari merokok
Rokok adalah salah satu faktor risiko terbesar yang meningkatkan risiko terkenanya serangan jantung dan stroke. Zat kimia yang terdapat pada rokok dapat merusak pembuluh darah sehingga rentan terjadinya penumpukan plak oleh kolesterol yang dapat menyebabkan serangan jantung. Zat kimia pada rokok dapat mengurangi oksigen di dalam darah, sehingga tubuh akan meningkatkan daya pompa jantung yang menyebabkan meningkatknya tekanan darah dan jantung bekerja lebih keras sehingga rentan terjadinya pembengkakan jantung. Tetapi semua risiko tersebut dapat dieliminasi jika kebiasaan merokok dihentikan. Hal ini sudah dibuktikan di berbagai penelitian bahwa berhenti merokok dapat menurunkan tekanan darah, meningkatnya suplai oksigen di dalam darah, dan membantu menurunkan beban kerja jantung. Semua efek tersebut dapat dirasakan dengan cepat jika kebiasaan merokok tidak dilakukan kembali. Terpapar asap rokok dari orang lain dapat berdampak buruk pada tubuh juga seperti pada perokok aktif.
4. Kendalikan stres
Stres adalah respon alami yang dihasilkan oleh tubuh dalam menghadapi ancaman. Untuk jangka waktu pendek, stres sangat bermanfaat untuk tubuh, tetapi berbeda hal jika stres terjadi dalam jangka waktu panjang. Stres akan merangsang tubuh untuk memproduksi hormon kortisol. Hormon tersebut akan menyebabkan tubuh meningkatkan kadar gula darah dan tekanan darah. kombinasi dari meningkatnya kadar gula darah dan tekanan darah dalam jangka waktu panjang akan sangat meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung. Untuk mengatasi stres, aktivitas fisik dan olahraga dapat mengurangi stres karena merangsang tubuh mengeluarkan endorphin, salah satu hormon kebahagiaan. Melakukan berbagai kegiatan hobi dan dan membangun hubungan baik dengan orang lain juga dapat mengatasi stres.
5. Perhatikan kualitas tidur
Terganggunya kualitas tidur sangat berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi dan meningkatnya kadar gula darah serta tekanan darah akibat produksi hormon kortisol. Jadikan tidur sebagai prioritasi utama setiap harinya dan jadwalkan jam tidur dan bangun yang sama setiap hari untuk menjaga kualitas tidur. Kurangi paparan cahaya biru saat mendekati waktu tidur, seperti paparan cahaya pada TV, handphone, dan lampu. Adanya gangguan tidur seperti sleep apnea dapat merusak kualitas tidur walaupun sudah tidur dengan waktu yang cukup selama 6-8 jam. Sleep apnea adalah kondisi dimana terjadinya berhenti nafas sesaat pada waktu tidur. Salah satu gejala yang menunjukkanterjadinya sleep apnea adalah mengorok dengan suara yang keras. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi sleep apnea adalah menurunkan berat badan yang berlebih.
Referensi:
- https://health.clevelandclinic.org/why-are-heart-attacks-on-the-rise-in-young-people/
- https://www.healthline.com/health/heart-disease/prevention
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-disease/in-depth/heart-disease-prevention/art-20046502
Penulis : Ari W.
Editor : Lylandri