
Seafood dikenal sebagai sumber protein tinggi dan kaya nutrisi. Namun, bagi para pecinta seafood, penting untuk memahami bahwa tidak semua jenis makanan laut aman dikonsumsi secara berlebihan. Kandungan kolesterol tinggi pada beberapa jenis seafood, jika dikonsumsi tanpa kendali, dapat meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung. Kebiasaan menikmati seafood berlebihan, ditambah pola hidup kurang sehat, menjadi kombinasi berbahaya bagi sistem kardiovaskular tubuh.
Penyakit kardiovaskular, termasuk stroke, masih menjadi penyebab kematian utama di seluruh dunia. Maka, mengenali dampak konsumsi seafood tertentu dan bagaimana cara mengendalikannya menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
PENYEBAB UTAMA SEAFOOD MENINGKATKAN RISIKO STROKE

Beberapa jenis seafood mengandung kolesterol dan purin tinggi, yang dapat memicu tekanan darah tinggi dan gangguan pembuluh darah jika tidak dikonsumsi secara bijak.
- Kandungan Kolesterol Tinggi pada Seafood
Jenis seafood seperti udang, cumi-cumi, dan kepiting memiliki kadar kolesterol yang cukup tinggi. Kolesterol berlebih dalam darah dapat menyebabkan penyempitan arteri akibat plak, yang berujung pada risiko stroke. Meski kolesterol dari makanan laut tidak seberbahaya lemak jenuh, konsumsinya tetap perlu dikontrol. - Kadar Purin Tinggi pada Kerang dan Ikan Tertentu
Purin merupakan zat yang akan diubah menjadi asam urat dalam tubuh. Konsumsi seafood tinggi purin dapat memicu peningkatan asam urat dan tekanan darah, dua faktor yang berperan dalam munculnya risiko stroke. Penderita asam urat atau hipertensi harus lebih berhati-hati terhadap makanan laut. - Pengolahan Seafood yang Tidak Sehat
Banyak olahan seafood yang menggunakan metode memasak tinggi lemak seperti digoreng atau dibakar dengan banyak bumbu asin. Proses ini dapat meningkatkan kadar sodium dalam tubuh, memperburuk tekanan darah, dan mengganggu keseimbangan lipid darah, yang semuanya meningkatkan risiko stroke. - Paparan Logam Berat dan Polutan Laut
Beberapa seafood, terutama yang berasal dari laut yang tercemar, mengandung logam berat seperti merkuri. Paparan merkuri yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf dan jantung. Konsumsi jangka panjang tanpa pengawasan bisa memperbesar potensi komplikasi kesehatan termasuk risiko stroke.
Baca juga : Waspada! Ini 6 Tanda-Tanda Stroke Ringan yang Sering Tidak Disadari
CARA MENIKMATI SEAFOOD TANPA TAKUT RISIKO STROKE

Untuk tetap dapat menikmati kelezatan seafood tanpa mengorbankan kesehatan, penting menerapkan beberapa prinsip konsumsi dan gaya hidup sehat berikut ini.
- Pilih Jenis Seafood Rendah Kolesterol
Beberapa jenis ikan seperti salmon, sarden, dan tuna justru baik untuk jantung karena kaya akan omega-3. Omega-3 membantu menurunkan kadar trigliserida, mencegah penggumpalan darah, dan menjaga kelenturan pembuluh darah. Hindari terlalu sering mengonsumsi kerang, cumi, dan udang dalam jumlah besar. - Perhatikan Cara Memasak
Memasak seafood dengan cara dikukus, direbus, atau dipanggang tanpa minyak berlebih adalah pilihan yang lebih sehat dibandingkan menggoreng. Batasi penggunaan garam dan penyedap rasa, serta hindari penggunaan mentega atau margarin berlebihan yang mengandung lemak trans. - Konsumsi dalam Porsi Terkontrol
Porsi seafood yang direkomendasikan adalah 2–3 kali seminggu. Penting untuk menyeimbangkannya dengan sayuran dan makanan berserat untuk membantu proses metabolisme lemak dan mencegah penumpukan kolesterol dalam tubuh. - Rutin Memeriksa Kesehatan Kardiovaskular
Bagi pecinta seafood yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau kolesterol, pemeriksaan kesehatan rutin seperti cek kolesterol total, trigliserida, dan tekanan darah sangat disarankan. Deteksi dini membantu mencegah risiko stroke berkembang menjadi kondisi akut. - Hindari Konsumsi Bersamaan dengan Alkohol
Makanan laut jika dikonsumsi bersamaan dengan alkohol dapat meningkatkan risiko asam urat tinggi dan tekanan darah naik. Kombinasi ini dapat memicu komplikasi pada sistem pembuluh darah dan mempercepat proses aterosklerosis, pemicu utama stroke.
KESIMPULAN
Seafood tetap dapat menjadi bagian dari pola makan sehat, asalkan dikonsumsi secara bijak. Risiko stroke dapat meningkat jika jenis seafood tinggi kolesterol dan purin dikonsumsi berlebihan tanpa memperhatikan cara pengolahannya. Pecinta seafood harus mulai lebih sadar akan pentingnya pola makan seimbang, pemilihan jenis makanan laut yang tepat, serta gaya hidup sehat untuk melindungi kesehatan jantung dan sistem saraf. Dengan memahami potensi bahaya dan langkah pencegahan, Anda tetap bisa menikmati kelezatan seafood tanpa mengabaikan kesehatan. Ingat, kenikmatan sesaat tidak sebanding dengan risiko stroke yang bisa berdampak seumur hidup.
Penulis : Fauzan
Editor : Lylandri