
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi di berbagai kelompok usia. Namun, penelitian menunjukkan bahwa wanita memiliki risiko yang lebih besar dalam mengembangkan kondisi ini, terutama seiring bertambahnya usia atau setelah menopause. Wanita hipertensi menghadapi risiko komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, dan gangguan ginjal. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor penyebabnya serta langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan sejak dini.
FAKTOR PENYEBAB HIPERTENSI PADA WANITA

Terdapat beberapa faktor biologis dan gaya hidup yang menyebabkan wanita hipertensi lebih banyak ditemukan dibandingkan pria.
1. Perubahan Hormon saat Menopause
Salah satu pemicu utama wanita hipertensi adalah perubahan hormonal yang terjadi saat menopause. Penurunan hormon estrogen yang berperan dalam menjaga elastisitas pembuluh darah dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Akibatnya, wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal bisa mengalami lonjakan signifikan setelah menopause.
2. Penggunaan Kontrasepsi Hormonal
Beberapa jenis pil kontrasepsi dapat memengaruhi tekanan darah, terutama pada wanita yang memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga. Efek hormon estrogen dan progestin dalam pil KB dapat mempersempit pembuluh darah, sehingga memicu peningkatan tekanan darah secara perlahan. Ini menjelaskan mengapa kasus wanita hipertensi juga banyak ditemukan pada kelompok usia produktif.
3. Kehamilan dan Gangguan Tekanan Darah
Kehamilan juga dapat memunculkan kondisi hipertensi sementara yang dikenal sebagai hipertensi gestasional atau preeklamsia. Kondisi ini tidak hanya berisiko bagi ibu, tetapi juga bagi janin, dan harus dipantau secara ketat oleh tenaga medis. Wanita yang pernah mengalami hipertensi dalam kehamilan juga lebih berisiko menjadi wanita hipertensi di kemudian hari.
4. Stres Emosional dan Psikologis
Wanita lebih cenderung mengalami stres emosional karena peran ganda dalam keluarga dan pekerjaan. Tingkat stres yang tinggi dapat memicu produksi hormon kortisol yang pada gilirannya meningkatkan tekanan darah. Jika tidak dikelola dengan baik, kondisi ini dapat berkembang menjadi hipertensi kronis, menjadikan seseorang tergolong sebagai wanita hipertensi.
5. Pola Makan dan Gaya Hidup yang Tidak Sehat
Konsumsi makanan tinggi garam, lemak jenuh, serta rendah serat menjadi faktor risiko utama hipertensi. Ditambah lagi dengan kurangnya aktivitas fisik dan kebiasaan merokok atau mengonsumsi alkohol, yang semakin meningkatkan kemungkinan wanita hipertensi mengalami komplikasi kardiovaskular.
Baca juga : Apakah Diabetes Menganggu Kesuburan?
CARA MENCEGAH DAN MENGENDALIKAN HIPERTENSI PADA WANITA

Meskipun wanita lebih berisiko terkena hipertensi, kondisi ini tetap bisa dicegah dan dikendalikan melalui perubahan gaya hidup serta deteksi dini.
1. Rutin Melakukan Pemeriksaan Tekanan Darah
Pemeriksaan tekanan darah secara berkala sangat penting, terutama bagi wanita hipertensi usia di atas 40 tahun atau yang memiliki riwayat keluarga hipertensi. Dengan memantau tekanan darah secara rutin, gangguan dapat dideteksi dan ditangani lebih awal sebelum berkembang menjadi komplikasi serius.
2. Konsumsi Makanan Sehat dan Rendah Garam
Pola makan sehat merupakan kunci utama dalam mengendalikan hipertensi. Disarankan untuk mengurangi asupan garam harian dan meningkatkan konsumsi sayur, buah, serta makanan kaya kalium seperti pisang, kentang, dan bayam. Bagi wanita hipertensi, menghindari makanan olahan dan tinggi lemak sangat penting untuk menurunkan tekanan darah.
3. Olahraga Teratur
Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berenang, atau yoga selama 30 menit setiap hari dapat membantu melancarkan sirkulasi darah dan menurunkan tekanan darah. Olahraga juga membantu menurunkan berat badan dan mengurangi stres, dua faktor penting dalam pengendalian hipertensi terutama bagi wanita hipertensi.
4. Hindari Stres Berlebih dan Istirahat Cukup
Manajemen stres penting dalam mencegah tekanan darah tinggi. Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau mendengarkan musik bisa membantu menurunkan tekanan emosional. Wanita hipertensi juga disarankan untuk tidur cukup selama 7–8 jam per malam agar tubuh tetap seimbang secara hormonal dan metabolik.
5. Gunakan Teknologi Laser
Rutin terapi menggunakan DR LASER dan ACULASER bantu meningkatkan kualitas pembuluh darah serta bantu menstimulasikan tubuh untuk lebih banyak memproduksi nitric oxide sehingga bantu melebarkan dan melenturkan pembuluh darah. Aliran darah menjadi lancar, hipertensi pun terkendali.
KESIMPULAN
Faktor biologis seperti menopause dan kehamilan, serta kebiasaan hidup yang tidak sehat menjadi pemicu utama meningkatnya kasus tekanan darah tinggi pada wanita. Namun, kondisi ini dapat dicegah dan dikendalikan dengan gaya hidup sehat, pemeriksaan rutin, serta manajemen stres yang baik. Kesadaran sejak dini akan pentingnya menjaga tekanan darah dapat menyelamatkan banyak wanita dari bahaya hipertensi di masa depan.
Penulis : Lylandri
Editor : Lylandri





