
Berpuasa di bulan Ramadan merupakan ibadah yang penting bagi umat Muslim. Namun, bagi pengidap diabetes, menjalankan puasa bisa menjadi tantangan tersendiri karena perubahan pola makan dan waktu makan dapat memengaruhi kadar gula darah. Oleh karena itu, diperlukan strategi khusus agar puasa tetap aman dan tidak membahayakan kesehatan.
Banyak pengidap diabetes yang khawatir apakah mereka bisa berpuasa tanpa membahayakan kesehatan. Faktanya, sebagian besar pengidap diabetes tetap bisa berpuasa dengan aman jika kondisi mereka terkontrol dengan baik. Namun, bagi mereka yang memiliki komplikasi serius seperti hipoglikemia (gula darah rendah) atau hiperglikemia (gula darah tinggi yang tidak terkendali), sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk berpuasa.
Risiko Berpuasa bagi Pengidap Diabetes

- Hipoglikemia (Gula Darah Terlalu Rendah)
Jika tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dalam waktu lama, kadar gula darah bisa turun drastis dan menyebabkan pusing, lemas, gemetar, hingga kehilangan kesadaran. - Hiperglikemia (Gula Darah Terlalu Tinggi)
Setelah berbuka, konsumsi makanan berlebihan atau tinggi gula dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang berbahaya. - Dehidrasi dan Ketidakseimbangan Elektrolit
Kurangnya asupan cairan saat sahur dan berbuka dapat menyebabkan dehidrasi, terutama bagi pengidap diabetes yang sering buang air kecil lebih sering. - Ketoasidosis Diabetik
Jika tubuh kekurangan insulin, maka lemak akan dipecah sebagai sumber energi dan menghasilkan zat keton yang berlebihan, yang bisa berakibat fatal. - Gangguan Fungsi Organ
Jika kadar gula darah tidak terkontrol, puasa bisa memperburuk kondisi organ seperti ginjal dan jantung, terutama bagi penderita diabetes yang sudah mengalami komplikasi.
Baca juga : 5 Alasan Mengapa Terapi Diabetes Tanpa Obat Semakin Populer di Tahun Ini
Tips Sehat dan Aman Berpuasa bagi Pengidap Diabetes

- Konsultasi dengan Dokter
Sebelum berpuasa, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah kondisi tubuh memungkinkan untuk menjalankan puasa dengan aman. Dokter juga bisa memberikan saran terkait penyesuaian dosis obat atau insulin agar kadar gula darah tetap stabil selama berpuasa. - Pilih Makanan yang Tepat saat Sahur dan Berbuka
Saat sahur, konsumsi makanan kaya serat seperti sayur, buah, dan biji-bijian agar kenyang lebih lama dan kadar gula darah tidak naik terlalu cepat. Saat berbuka, mulailah dengan makanan ringan seperti kurma dalam jumlah terbatas, air putih, dan sup agar tubuh tidak kaget setelah seharian berpuasa. Hindari makanan tinggi gula dan lemak jenuh seperti gorengan, minuman manis, dan makanan olahan yang bisa meningkatkan kadar gula darah secara tiba-tiba. - Jaga Hidrasi Tubuh
Minumlah cukup air putih saat sahur dan berbuka untuk menghindari dehidrasi. Hindari minuman berkafein seperti kopi dan teh yang dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat. Mengonsumsi buah-buahan yang kaya air seperti semangka dan melon juga bisa membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. - Pantau Kadar Gula Darah Secara Rutin
Lakukan pengecekan sebelum sahur, sebelum berbuka, dua jam setelah berbuka, serta jika merasa lemas atau mengalami gejala hipoglikemia. Jika kadar gula darah turun drastis di bawah 70 mg/dL atau terlalu tinggi di atas 300 mg/dL, sebaiknya segera batalkan puasa dan konsumsi makanan yang sesuai untuk menormalkan kadar gula darah. - Terapi Menggunakan Teknologi Laser
Terapi menggunakan teknologi laser seperti DR LASER atau ACULASER dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi risiko komplikasi akibat diabetes. Terapi ini bekerja dengan cara mengencerkan darah dan mengoptimalkan kinerja pembuluh darah, sehingga dapat membantu menjaga kadar gula tetap stabil selama berpuasa. Dengan terapi laser yang rutin, pengidap diabetes bisa menjalani puasa dengan lebih nyaman dan minim risiko.
Kesimpulan
Berpuasa bagi pengidap diabetes tetap bisa dilakukan dengan aman selama memperhatikan kondisi tubuh dan menerapkan pola makan yang sehat. Konsultasi dengan dokter sebelum berpuasa, memilih makanan bergizi, menjaga hidrasi, memantau kadar gula darah, serta mengenali tanda-tanda bahaya adalah langkah-langkah penting yang harus diikuti.
Dengan persiapan yang baik, pengidap diabetes tetap dapat menjalankan ibadah puasa dengan sehat dan nyaman tanpa membahayakan kesehatannya. Semoga Ramadan kali ini menjadi momen penuh berkah bagi semua!
Editor : Lylandri
Author : Lylandri