
Makanan tinggi kolesterol menjadi faktor risiko utama penyakit jantung koroner dan stroke. Kolesterol LDL atau yang biasa dikenal kolesterol jahat yang berlebihan menempel di dinding arteri dan membentuk plak, proses yang disebut aterosklerosis. Plak menyempitkan pembuluh darah, menaikkan tekanan darah, dan dapat pecah membentuk gumpalan yang menghentikan aliran darah ke jantung atau otak. Gaya hidup modern—penuh daging berlemak, gorengan, dan makanan cepat saji—membuat asupan kolesterol harian mudah melebihi batas 300 mg. Karena itu, penting untuk menyadari bahaya makanan tinggi kolesterol dan menghindarinya sebanyak mungkin untuk menjaga kesehatan jantung.
SUMBER MAKANAN TINGGI KOLESTEROL YANG HARUS DIWASPADAI

Makanan tinggi kolesterol mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa sumber utama makanan yang harus diwaspadai karena dapat meningkatkan kadar kolesterol darah:
- Jeroan (hati, otak, ampela)
Organ dalam hewan seperti hati, otak, dan ampela mengandung kolesterol yang sangat tinggi. Satu porsi jeroan dapat mengandung lebih dari 300 mg kolesterol, yang jauh melebihi batas asupan harian yang disarankan. Meskipun mengandung banyak nutrisi seperti zat besi dan vitamin A, konsumsi jeroan sebaiknya dibatasi, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi terhadap penyakit jantung. Satu porsi jeroan sebaiknya tidak dikonsumsi lebih dari sekali dalam sebulan. - Seafood tertentu (udang, cumi, kerang)
Beberapa jenis seafood, seperti udang, cumi, dan kerang, mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Misalnya, udang dapat mengandung hingga 195 mg kolesterol per 100 gram. Meski demikian, seafood juga kaya akan asam lemak omega-3 yang baik untuk jantung. Untuk menjaga keseimbangan, batasi konsumsi seafood jenis ini dan pilih metode memasak yang lebih sehat seperti dikukus atau direbus, bukan digoreng. - Daging merah berlemak
Daging merah, terutama bagian berlemak seperti iga sapi dan brisket, kaya akan kolesterol dan lemak jenuh. Daging yang dimasak dengan cara digoreng atau dipanggang dalam minyak tambahan dapat meningkatkan kandungan lemak trans yang merusak kesehatan jantung. Agar lebih sehat, pilih daging tanpa lemak dan batasi konsumsi daging merah hanya dua kali per minggu. - Produk susu penuh lemak
Produk susu seperti mentega, keju penuh lemak, dan krim mengandung kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi. Mengganti susu penuh lemak dengan susu skim atau susu nabati yang rendah lemak adalah pilihan yang lebih baik. Selain itu, memilih keju rendah lemak atau yogurt juga dapat membantu menurunkan asupan kolesterol tanpa mengurangi asupan kalsium. - Makanan cepat saji & gorengan
Makanan cepat saji dan gorengan mengandung lemak trans yang sangat berbahaya bagi kesehatan jantung. Lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (“jahat”) dan menurunkan kadar kolesterol HDL (“baik”). Hindari makanan seperti burger, sosis, ayam goreng, dan kue kemasan yang diproses dengan minyak trans.
Baca juga : Waspada Bahaya Gula, Si Manis Pemicu Komplikasi Berbahaya!
TIPS MENCEGAH DAMPAK BURUK MAKANAN TINGGI KOLESTEROL

Penting untuk mengganti pola makan dengan pilihan yang lebih sehat dan lebih bergizi. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk menghindari dampak buruk dari makanan tinggi kolesterol:
- Tingkatkan asupan serat larut
Serat larut dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengikat kolesterol di dalam usus dan mengeluarkannya dari tubuh. Beberapa sumber serat larut yang baik adalah oat, buah apel, pir, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau. Pastikan untuk mengonsumsi sekitar 25-30 gram serat setiap hari, dengan setidaknya 5-10 gram berasal dari serat larut. - Pilih lemak tak jenuh dan omega-3
Lemak tak jenuh yang ditemukan dalam minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL. Selain itu, asam lemak omega-3 yang ditemukan pada ikan berlemak seperti salmon dan makarel juga memiliki manfaat besar untuk kesehatan jantung. Mengonsumsi ikan berlemak dua kali per minggu adalah langkah yang baik untuk menurunkan trigliserida dan menjaga kesehatan pembuluh darah. - Olahraga aerobik secara teratur
Aktivitas fisik yang teratur, seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang, dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL dan membantu menurunkan kadar kolesterol LDL. Disarankan untuk melakukan olahraga aerobik minimal 150 menit per minggu untuk mendukung kesehatan jantung yang optimal. - Batasi gula, garam, dan lemak trans
Mengurangi konsumsi gula berlebih, garam, dan lemak trans dapat mencegah lonjakan trigliserida dan tekanan darah tinggi, yang keduanya dapat memperburuk kondisi jantung. Batasi makanan manis, camilan asin, margarin padat, dan kue kemasan untuk menjaga keseimbangan gizi tubuh. - Gunakan Teknologi Laser
Rutin terapi menggunakan DR LASER atau ACULASER bantu meningkatkan kualitas darah serta bantu optimalkan proses pembakaran kolesterol menjadi energi sehingga bantu kendalikan kolesterol dan tubuh menjadi lebih bertenaga.
KESIMPULAN
Makanan tinggi kolesterol dapat memperburuk kondisi aterosklerosis, meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan hipertensi. Menjaga pola makan sehat dengan mengurangi konsumsi makanan tinggi kolesterol dan menggantinya dengan lemak sehat, meningkatkan asupan serat, serta melakukan olahraga teratur merupakan langkah-langkah yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Penting juga untuk memeriksa kolesterol secara berkala dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran dan pengobatan yang tepat. Dengan pola hidup yang sehat, kita bisa melindungi kesehatan jantung dan meningkatkan kualitas hidup.
Penulis : Lylandri
Editor : Lylandri